Sepak bola adalah salah satu cabang olahraga paling digemari dan populer di Tanah Papua. Dari permainan jalanan “patah kaleng” hingga pertandingan di lapangan mini, bahkan di stadion megah seperti Stadion Lukas Enembe. Namun, tahukah kita siapa yang pertama kali membawa sepak bola dari daratan Eropa, khususnya Belanda dan Jerman, ke Tanah Papua – terutama ke Bukit Aitumeri, Miei, Teluk Wondama?
“Om datang dari Kampung Samber di Biak hanya untuk sekolah guru, dan tara tahu (tidak tahu) main sepak bola, olahraga apa itu. Kami belajar sepak bola di Sekolah Guru Miei,” kenang almarhum guru Th. Wospakrik, salah satu murid kesayangan Dr. Pdt. I.S. Kijne.
Ayah kandung Frans Wospakrik – mantan Rektor Universitas Cenderawasih – itu menuturkan, di Miei, sepak bola diajarkan kepada murid-murid sekolah guru. “Sepak bola ini menarik karena kedua tim harus berjabat tangan sebelum dan sesudah pertandingan. Lawan bertanding berpelukan dan bersalaman,” ujarnya. Nama Th. Wospakrik tercatat dalam buku Kota Emas karya Dr. Pdt. I.S. Kijne bersama dua nama lainnya: Tom dan Regi.